Monday

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

Dalam kehidupannya makhluk hidup , organisme baik hewan ataupun tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sebagian besar tumbuhan terus mengalami pertumbuhan pada sepanjang hidupnya, sedangkan pertumbuhan hewan bersifat terbatas karena terhenti setelah individu mencapai ukuran tertentu.
Meskipun pertumbuhan pada tumbuhan bersifat tak terbatas, bukan berarti tumbuhan tidak dapat mati. Hal tersebut terlihat dengan adanya tumbuhan annual/semusim atau setahun, yang menyelesaikan daur hidupnya dalam waktu satu tahun misalnya padi, jagung.
Afa pula tmbuhan biennial yang menyeesaikan daur hidupnya dalam waktu dua tahun misalnya bit, wortel. Selain itu ada tumbuhan parenial yaitu tumbuhan yang yang masa hidunya paling lama serta dapat tumbuh dan bereproduksi selama puluhan tahun misalnya semak yang mencapai usia 300 tahun.

A.    Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
                Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan suatu proses yang keduanya berjalan sejajar. Pertumbuhan merupakan pertambahan volume, masa, tinggi atau panjang yang bersifat Irreversibel (tidak kembali).
        Adapun perkembangan merupakan suatu proses menuju tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan suatu alat yang disebut busur pertumbuhan (auksanometer), sehingga dapat dinyatakan dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran atau bersifat kualitatif.
                Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan yaitu perkecambahan yang akan diikuti dengan pertumbuhan primer (pada ujung akar dan ujung batang), setelah itu baru pertumbuhan sekunder (bertambahnya besar batang tanaman) dan Pertumuhan Terminal.
        Berikut akan diuraikan secara sederhana proses pertumbuhan suatu tumbuhan.
1.        Perkecambahan
                Pertumbuhan pada tumbuhan biji dimulai saat biji berkecambah. Sesaat setelah  mengalami perkecambahan, embrio dalam biji pada awal pertumbuhannya memperoleh makanan dari cadangan makanan pada jaringan endosperma.
Pada tumbuhan dikotil, biji terdiri dari dua kotiledon sehingga pada saat biji berkecambah, kotiledon akan membuka. Embrio melekat pada kedua kotiledonnya, pada embrio bagian bawah disebut hipokotil, embrio bagian atas disebut epikotil dan ujungnya disebut plumula (pucuk lembaga).
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
Radikula tumbuh kebawah menjadi akar, sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembaban, oksigen dan suhu.
Berdasarkan letak kotiledon dikenal dua macam tipe perkecambahan yaitu sebagai berikut :
1.        Perkecambahan Epigeal
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat kepermukaan tanah.
2.        Perkecambahan Hipogeal
Epikotil tumbuh memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah.
        2.     Daerah pertumbuhan pada tumbuhan
                Zona pertumbuhan dan perkembangan ada tiga macam yaitu sebagai berikut :
1.        Zona pembelahan (zona meristimatik), merupakan daerah paling ujung dan terbentunya sel-sel baru dan aktif membelah diri.
2.        Zona Pemanjangan, merupakan daerah hasil pembelahan sel meristem.
3.        Zona diferensial (perubahan bentuk sel), terletak disebelah dalam daerah pemanjangan.
        Teori tumbuh batang menurut Hanstein, menyatakan bahwa jaringan pembentuk batang di bedakan menjadi tiga lapisan yaitu sebagai berikut :
        a.     Dermatogen, merupakan lapisan luar yang membentuk epidermis
        b.     Periblem, merupakan lapisan tengah yang membentuk korteks
        c.     Plerom, merupakan bagian tengah yang dianggap sebagai pembentuk silinder pusat
Menurut teori  Tunika-Korpus dari Schimidt, lapisan pembentuk jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
        a.     Tunika, sebagai pembentuk jaringan luar
        b.     Korpus, sebagai pembentuk jaringan dalam
                1.     Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan ini disebabkan karena kegiatan titik tumbuh primer yang terletak di ujung akar  dan ujung batang dan akan menyebabkan tumbuhan akan bertambah panjang.
                2.     Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan karena aktivitas cambium yang bersifat meristimatik dan akan menyebabkan batang bertambah besar.
                3.     Pertumbuhan terminal
Pada ujung akar dan ujung batang terdapat tiga daerah pertumbuhan yaitu daerah meristimatik (pembelahan), pemanjangan dan diferensiasi.
2.     Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
        Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam.
        1.     Faktor Luar
                a.     Nutrisi (makanan)
        Umumnya tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungan yang berupa unsure-unsur mineral. Unsur mineral ini berperan dalam penyusunan molekul organic. Makanan tersebut sebagai sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis  berbagai komponen sel.
        Nutrisi atau nutrient terdiri dari unsur-unsur yang diperlukan sebagai sumber energi dan materi bagi tumbuhan, terdiri dari :
1.        Unsur Makro ( diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak )
Misalnya : C, H, O, N , S, P, K, Ca, Mg, Fe
2.        Unsur Mikro ( diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit )
Misalnya: Zn, Mn, Cu, B, Mo.
3.        Unsur Tambahan ( dibutuhkan tanaman tertentu )
Misalnya: Si, Al, dan Cl
                b.     Air
Air termasuk senyawa utam yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa  air tumbuhan tidak bisa tumbuh, kekurangan air dapat menghambataktifitas metabolisme.
                c.     Suhu
Tumbuhan memerlukan sushu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang disebut suhu optimum. Suhu Optimum untuk pertumbuhan adalah 10 0C – 38 0C. Jika lingkungan dibawah 0 0C atau diatas 40 0C tumbuhan tidak akan tumbuh.
                d.     Kelembapan
Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktifitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar. Jika kelembapan udara rendah akan memacu pertumbuhan tumbuhan.
                e.     Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting dalam respirasi yang  menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen, respirasi terganggu dan energi berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
                f.      Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk berfhotosintesis. Namun cahaya juga merupakan factor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
        2.     Faktor Dalam
                Faktor ini berasal dari dalam tubuh tumbuhan
                1.     Faktor Intraseluler
                        Terjaadi didalam sel, meliputi pengendalian sifat menurun yaitu gen.
                2.     Faktor Interseluler
                        Terjadi diantara sel yang dilakukan oleh hormon
                        a.     Gen
Berfungsi mengawasi reaksi kimia didalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan sintesis enzim. Gen – gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi akan menentukan sifat generasi berikutnya.
                        b.     Hormon
Disebut zat tumbuh atau fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi dibagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun.
Jenis-jenis hormon yang berpengaruh pada  pertumbuhan tumbuhan antara lain :
1.     Auksin
                                        Auksin merupkan senyawa asetat dengan gugus indol, konsentrasi lebih banyak pada daerah yang tidak terkena cahaya matahari. Fungsi auksin adalah sebagai berikut :
1.        Mengembangkan sel-sel hingga sel bertambah panjang
2.        Merangsang pembentukan bunga dan buah
3.     Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat cambium
                                2.     Giberelin
                                        Ditemuan oleh Gibberella Fujikuroi., giberelin adalah suatu zat yang mempunyai pengaruh terhadap pemanjangan dan pembelahan sel. Dalam perkembangan embrio dan kecambah, hormon ini merangsang lapisan aleuron untuk mensintesis enzim amylase yang dapat memecah tepung dalam endosperm menjadi glukosa.
                                        Fungsi giberelin adalah :
1.        Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa
2.        Membuat tanaman berbunga sebelum waktunya
3.        Merangsang aktifitas cambium
4.        Menghasilkan buah tanpa penyerbukan
                                3.     Sitokinin
                                        Sitokoinin banyak ditemukan pada jaringan yang aktif membelah.
                                        Funsi sitokinin adalah:
1.        Merangsang pembelahan sel dengan cepat
2.        Merangsang pertumbuhan sel dan pelebaran daun
3.        Merangsang pertumbuhan kearah samping pada pucuk
                                       
                                        4.     Gas Etilin
                                                Fungsi etilin adalah sebagai berikut :
1.        Mempercepat pemasakan buah
2.        Menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal dan memacu pembungaan
                                        5.     Asam Absisat
                                                Fungsi asam absisat adalah sebagai berikut :
1.        Menghambat pertumbuhan tumbuhan, sehingga berlawanan dengan fungsi auksin dan giberelin
2.        Membantu tumbuhan untuk bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dengan menunda pertumbuhan (dormansi)
                                        6.     Kalin
                                        Kalin mempengaruhi pembentukan organ tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhi kalin dibedakan menjadi :
a.        Rhizokalin yang mengatur pertumbuhan akar
b.        Kaukalin yang memacu pertumbuhan batang
c.        Filokalin yang memacu pertumbuhan daun
d.        Antokalin yang memacu pembentukan bunga
                                        7.     Asam Traumalin
Fungsi Asam traumalin adalah untuk penyembuhan luka. Jika tumbuhan mengalami luka, maka luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan ini disebut restitusi atau regenerasi.

 

DAFTAR PUSTAKA
1.        Istamar Syamsuri, Dkk, Biologi Untuk SMA Kelas XII 3A, Erlangga Jakarta  2004
2.        Istamar Syamsuri, Dkk, Biologi Untuk SMA Kelas XII 3B, Erlangga Jakarta  2004
3.        Drs. Bagod Sudjadi, Siti Laila, Biologi Sains dalam Kehidupan 3A
4.        Drs. Bagod Sudjadi, Siti Laila, Biologi Sains dalam Kehidupan 3B
5.        LKS Hayati; Dra. Henny Riandari, Modul Biologi Untuk SMA atau MA, CV. Hayati
5.     LKS Gita; Tim Penulis Gita, Gita Biologi Untuk SMA , PT. Pabelan
6.     LKS Aspirasi; Drs. Hapsoro, Aspirasi Biologi Untuk SMA/MA, CV. Pustaka Manggala

2 comments:

  1. terima kasih, infonya cukup menarik buat referensi...
    http://fkh.ipb.ac.id

    ReplyDelete