1.
Simulasi
komputer dalam manufaktur
Manufaktur
itu sendiri adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin,
peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi untuk dijual. Dulu manufaktur hanya biasa dikerjakan oleh
para ahli dan para pembantunya tetapi dengan kemajuan dan peerkembangannya
sudah bisa dibilang teknologi sangat berperan.Tetapi itu sudah membuat
hasil-hasil produksi bisa sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Jika
sebagian orang bersikukuh bahwa produk-produk jaman dahulu lebih kuat daripada
sekarang memang tidak salah. Sebagian besar produk-produk generasi awal memang
over-design. Didesain dengan kekuatan yang berlebihan. Kenapa demikian? Ini
dikarenakan teknologi manufaktur dahulu belum sebanyak dan semaju sekarang.
Sebagai contoh mekanisme pemutar kaset dari tahun 70-an semuanya menggunakan
pelat besi. Tetapi kini hamper semuanya terbuat dari plastik. Ini disebabkan
pada tahun 70-an teknologi injection molding untuk memproses plastik belum
semaju sekarang sehingga engineer atau desainer jaman dahulu tidak mempunya
pilihan lain kecuali membuatnya dari pelat besi. Selain itu karena serba manual
dan mekanis maka komponen-komponennya pun berukuran besar, tebal dan kaku.
Sudah besar, tebal, kaku, dari logam pula. Tidak heran meski terjatuh dari meja
produk tersebut masih bisa berfungsi dengan baik. Karena diproduksi serba kuat
maka ia membutuhkan bahan yang lebih banyak dan kuat sehingga harganya pun
mahal. Tidak heran jika produk-produk jaman dahulu meski berteknologi sederhana
tetapi harganya mahal. Hal ini salah satunya disebabkan oleh biaya bahan dan
biaya produksi yang cukup tinggi. Karenanya pada jaman itu sedikit sekali orang
yang mempunyai radio apalagi televisi. Adanya tuntutan konsumen untuk mebuat
barang-barang lebih murah, teknologi elektronik yang semakin maju dan akhirnya
beranjak ke digitalisasi, lalu didukung dengan alat-alat permesinan dan
teknologi manufaktur yang semakin canggih akhirnya mendorong produk-produk
elektronik menjadi semakin kecil dan padat.Ukurannya yang semakin kecil
membuatnya semakin sulit dibuat dari logam akan tetapi pada saat yang bersamaan
plastik menawarkan solusinya. Apalagi ketika digitalisasi menggantikan teknologi analog maka sedikit demi
sedikit komponen mekanik menghilang dari produk-produk elektronik. Bahkan
tombol fisik yang dulunya merupakan peralatan mekanik yang seolah-olah tidak
akan tergantikan meski sudah memasuki era digital kini digantikan oleh tombol
sentuh.Kini beberapa fungsi mekanik yang tersisa pada alat-alat elektronik
hanyalah pengait-pengait untuk mengunci kompartemen baterai ,mekanisme pengunci
pada slot kartu memori dan sekrup-sekrup untuk merakit komponen dengan kuat.
Plastik yang lebih murah,
lebih ringan, mudah dibentuk dan mudah didaur ulang pun akhirnya menggantikan
logam sebagai bahan utama produk-produk elektronik. Sebagai perbandingan
kemampuan daur ulang ini tampak pada ilustrasi berikut. Misalnya terjadi
kesalahan produksi pada komponen dari logam maka agar logam tersebut bisa
dipakai lagi untuk memproduksi komponen yang sama ia harus dilebur dulu, dirol
lagi sampai mencapai ukuran yang disyaratkan, baru dimesin lagi. Sebelum
dilebur itu ia harus melewati pengumpul besi-besi tua sehingga terkumpul dalam
jumlah besar baru dikirim ke peleburan besi. Jika hal tersebut terjadi pada
plastik maka tidak memerlukan alur sepanjang itu agar bisa digunakan lagi.
Produk yang rusak, cacat atau salah bisa langsung dicincang menjadi serpihan
atau pellet dan bisa langsung dicetak lagi. Meskipun plastik tidak sekuat logam
akan tetapi ia memiliki kekuatan lain yang disukai banyak orang, yakni mudah
dibentuk, ringan dan sebagian lebih murah dibanding logam.
2.
Simulasi
komputer dalam industri jasa
Secara umum sebagian
besar masalah transportasi darat yang sering terjadi adalah, kemacetan lalu
lintas, trayek-trayek yang tumpang tindih, volume pelayanan tidak sesuai dengan
jumlah penumpang serta efisiensi yang rendah. Dengan melakukan simulasi melalui
komputer untuk masalah transportasi tersebut, yakni dengan parameter jumlah
antrian, menentukan waktu keberangkatan bus (headway) pada shelter
keberangkatan, dapat ditentukan jumlah armada bus yang optimal untuk suatu
trayek tertentu, dapat ditentukan penjadwalan bus dan sebagainya.
Pelaksaan transportasi darat untuk angkutan penumpang di Indonesia
mempunyai banyak masalah. Secara umum sebagian masalah tersebut adalah
(Nasution H.M.N, 1996)
·
Kemacetan lalu lintas
·
Trayek-trayek yang tumpang
tindih
·
Tidak sesuainya jumlah bus
pada suatu trayek
·
Volume pelayanan (dimensi
bus tidak sesuai, panjang trayek)
·
Jumlah penumpang yang
berubah
·
Efisiensi yang rendah
Dengan perkembangan TIK yang signifikan
masalah transportasi dapat disimulasikan dengan berbantuan komputer sebelum
perencanaan diimplementasikan. Pemilihan metoda simulasi dilandasi suatu
kenyataan bahwa sistem transportasi memiliki kriteria tertentu yaitu memiliki
ketidakpastian baik berkaitan dengan jumlah penumpang maupun waktu tempuh.
Dengan simulasi, permasalahan-permasalahan transportasi yang dapat dipecahkan
pada umumnya berkaitan dengan upaya untuk:
Ø Meminimalkan
jumlah antrian
Ø Menentukan
durasi traffic light
Ø Menentukan
waktu keberangkatan dan kedatangan bus pada shelter
Ø Menentukan
jumlah optimal bus untuk suatu trayek
Ø Menentukan
trayek optimum
Ø Menentukan
penjadwalan bus
3.
Simulasi komputer dalm transportasi logistik
Pelaku industri jasa saat ini selalu dituntut untuk
memberikan pelayanan secara lebih cepat guna memenuhi permintaan pasar dan
menghindari kehilangan pangsa pasar atau pelanggan. Maka dari itu dibutuhkanlah
suatu sistem yang efektif dan efisien untuk mendukung hal-hal tersebut,
sehingga tetap memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Pada
era global dan era perdagangan bebas ini, logistik memegang peranan penting
dalam wilayah industri dan arus ekonomi suatu negara. Banyak perusahaan jasa
layanan dalam bidang logistik dan pengiriman barang, baik berskala nasional
maupun internasional yang bersaing untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Simulasi
yang dilakukan merupakan simulasi dari data pengiriman historikal.
Entitas disini
merupakan barang dengan destinasi pengiriman yang dianggap mengantri untuk
dilayani server (kurir) untuk dikirim. Entitas dihasilkan oleh blok Time-Based
Entity Generator yang menghasilkan entitas secara satu persatu sesuai
dengan distribusi Poisson.
Sistem
ini dirancang dengan tujuan dapat mendukung proses operasional Bagian Despatch
sehingga tercapainya optimalitas dengan dibantu oleh simulasi antrian.
Keberadaan sistem ini diharapkan dapat menyediakan informasi-informasi yang
dibutuhkan secara tepat dan sesuai sehingga diperolehnya efektivitas dan
efisiensi dalam operasional. Dengan adanya simulasi pada sistem, diharapkan
manajer Bagian Despatch dapat terbantu dalam memperoleh dukungan
keputusan mengenai penyediaan jumlah kurir. Dengan adanya sistem informasi ini
juga diharapkan staf-staf Bagian Despatch akan lebih mudah dalam
menjalankan masing-masing proses operasional pada Bagian Despatch.
Berdasarkan
hasil simulasi yang memberikan gambaran berupa estimasi waktu pengiriman bagi
setiap kurir yang ada, maka dapat ditarik pembelajaran untuk pengambilan
keputusan
4.
Hubungan
simulasi dan optimisasi
Simulasi adalah
sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah komputer pada sebuah
model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan model DSS yang paling
umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model deskriptif. Tidak ada pencarian
otomatis untuk suatu solusi yang optimal. Model simulasi menggambarkan atau
memprediksi karakteristik suatu sistem di bawah kondisi yang berbeda. Proses
simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk mendapatkan
estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan. Yang bertujuan untuk
mencari hasil yang optimal.
Optimalisasi adalah
sebuah ilmu yang digunakan untuk mencari hasil yang optimal dari permasalahan
yang dihadapi dengan menggunakan metode-metode seperti simulasi dan lain-lain.
Daftar pustaka
1.
Grady Esmond Himawan, Binus
University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
2.
Maulida Boru Butar Butar1,
Mohamad Yamin, Depok 16424, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,
Jl. Margonda Raya No.100
3.
Turban, Efraim, Rainer, Jr., R.K.,
Potter, Richard E. (2001). Introduction to Information Technology. John
Wiley and Sons, Inc, New York.
4 4.
http://id.wikipedia.org/wiki/manufaktur